PENGUATAN HASIL PSIKOTES PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 50 JAKARTA

 

     "Kenalilah bakat dan minatmu, niscaya kamu akan bertumbuh secara optimal" Berikut adalah kutipan kata-kata Fiqah, Psikolog dari Generasi Cerdas Indonesia (GCI), saat membawakan Penguatan Hasil Psikotes Peserta Didik SMAN 50 Jakarta pada hari Rabu, 19 Oktober 2022 pukul 10.00-12.00 WIB. Kegiatan dibuka oleh moderator Kak Nova dari GCI dengan meriah kemudian dilanjutkan sambutan dari Pak Muhlis selaku Wakil Kepala SMAN 50 Jakarta bidang kurikulum. Penyampaian materi dilakukan secara daring dihadiri oleh peserta didik kelas X (sepuluh) SMAN 50 Jakarta yang mengikuti kegiatan serentak di kelas masing-masing menggunakan proyektor sekolah. Acara juga dihadiri oleh para orang tua/wali secara daring. 

      Penguatan hasil psikotes dilakukan dalam rangkaian kegiatan psikotes peserta didik kelas X yang telah dilaksanakan pada 25 Agustus 2022 dan ditutup dengan penguatan hasil psikotes. Tujuan diadakannya psikotes bagi peserta didik kelas X adalah guna membantu peserta didik untuk mengenal dirinya lebih mendalam melalui pengenalan tipe kecerdasan ganda, tipe kepribadian, gaya belajar dan minatnya. Pengenalan diri merupakan cara kita untuk mengoptimalkan semua "feature" yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Ketika kita betul-betul mengenal diri kita secara baik, maka kita akan mampu memilih dan menentukan jalur masa depan yang cocok untuk kita yaitu studi dan karir yang akan menjadikan diri kita dikenal oleh orang di sekitar kita. Manusia sebagai individu ciptaan Tuhan harus mampu berkembang mandiri. Hal itu dapat diraih ketika kita sebagai manusia mampu mengenal diri dengan baik. 

    Perjuangan manusia untuk mengenal dirinya tidak serta merta dapat berjalan mulus. Banyak dari kita yang akhirnya juga belum dapat mengenal diri sehingga mengakibatkan kita terjebak untuk berpikir, merasa, dan bertindak menyerupai orang lain. Psikotes merupakan satu dari sekian banyak cara manusia untuk dapat mengenal diri. Kita sadar bahwa manusia adalah makhluk yang dinamis yang artinya ada begitu banyak kompleksitas cara berpikir dan berperilaku sehingga proses mengenal diri harus dilakukan sepanjang hayat.